Ini merupakan ringkasan pokok-pokok
aqidah ahlussunnah wal jama’ah yang disusun oleh Imam ahli hadits yaitu Al
Hafidz Al Imam Abu Bakar Ahmad bin Al Husain bin Ali bin Musa Al Baihaqi atau
yang biasa dikenal dengan Imam Al Baihaqi. Bagi yang ingin mempelajari lebih
lanjut serta ingin mengetahui dalil-dalil Al Qur’an, As Sunnah serta atsar yang
dijadikan dasar, silahkan merujuk ke kitab aslinya yang berjudul ‘Al I’tiqad
wal Hidayah ila Sabilir Rosyad’ atau yang lebih dikenal dengan Kitab Al I’tiqad
saja.
1.
Kewajiban pertama seorang
hamba yaitu mengenal Allah dan berikrar bahwa tidak ada tuhan selain Allah
dengan keyakinan yang kokoh hingga sah imannya.
2.
Alam ini baru (makhluk) dan
yang menciptakan serta mengurusnya adalah Tuhan yang Esa, yang Maha Dahulu
(Qadim). Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada yang menyerupai-Nya.
3.
Allah memiliki nama-nama
yang indah (Asmaul Husna) yang tidak terbatas hanya 99 nama saja.
4.
Allah memiliki nama dan
sifat yang terbagi ke dalam sifat dzat dan sifat fi’il.
5.
Wajah, dua tangan dan mata
adalah sifat Allah yang ditetapkan berdasarkan Al Kitab dan As Sunnah. Ain-Nya
(mata) bukan dalam arti bola mata, tangan-Nya bukan dalam arti anggota badan,
wajah-Nya bukan dalam arti bentuk/gambaran.
6.
Al Qur’an adalah kalam
Allah, kalam Allah adalah sifat dzat bukan makhluk.
7.
Allah istiwa di atas arsy
bukan dalam arti tegak dari membungkuk, menetap pada suatu tempat atau
bersentuhan dengan makhluk-Nya. Akan tetapi Allah istiwa di atas arsy
sebagaimana yang Dia beritakan tanpa kaif (bagaimana/seperti apa), tanpa aina
(di mana), berbeda dari seluruh makhluk-Nya. Dan bahwasannya ‘kedatangan-Nya’
(ityan) bukanlah dari suatu tempat ke tempat lain, kedatangan-Nya (maji’) bukanlah
dengan bergerak, turun-Nya bukan dengan berpindah, nafs-Nya bukanlah jisim,
wajah-Nya bukanlah bentuk (Shurah), tangan-Nya bukanlah anggota badan, ain-Nya
bukanlah bola mata. Ini semua merupakan sifat yang diberitakan secara tauqifi,
kami meyakininya dan kami meniadakan kaif/takyif.
8.
Allah dapat dilihat dengan
mata kelak di akhirat.
9.
Apapun yang terjadi dari seluruh
perbuatan makhluk telah didahului oleh ilmu Allah dan bersumber dari takdir
Allah. Allah menciptakan perbuatan-perbuatan itu baik yang baik mapun yang
buruk.
10.
Seluruh perbuatan adalah
ciptaan Allah. Tidak ada pencipta selain Dia. Semua hal yang selain Dia adalah
makhluk.
11.
Allah memberi petunjuk
sesuai kehendak-Nya. Allah juga memalingkan dan menyesatkan sesuai dengan
kehendak-Nya.
12.
Perbuatan hamba terletak di
dalam kehendak Allah. Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi meskipun hamba
tidak menghendakinya. Apa yang dikehendaki hamba tidak akan terjadi jika Allah
tidak mengehendakinya.
13.
Seorang anak lahir dalam
keadaan fitrah. Selama anak belum pandai berbicara dan memilih antara iman atau
kafir, maka hukum keimanannya mengikuti orang tuanya.
14.
Allah menetapkan ajal dan
memberikan rezeki.
15.
Amal termasuk bagian dari
iman. Iman bisa bertambah dan berkurang. Amal itu ada yang terletak di hati, di
lisan; ada yang terletak di hati, lisan dan seluruh badan; ada yang terletak di
hati dan di harta; juga ada yang di lisan dan di harta. Iman menghimpun
ketaatan-ketaatan baik yang fardhu maupun yang sunnah. Amalan-amalan terbagi
jadi tiga:
a)
Amal yang menyebabkan kafir
jika ditinggalkan; yaitu keyakinan yang wajib diyakini dan diikrarkan.
b)
Amal yang jika ditinggalkan
menyebabkan fasiq dan bermaksiat. Tidak meyebabkan kafir apabila tidak disertai
pengingkaran. Yang termasuk dalam hal ini adalah amalan-amalan fardhu.
c)
Amal yang jika ditinggalkan
menyebabkan menyimpang dari keutamaan, tidak fasik dan tidak kafir; yaitu
ibadah-ibadah sunnah.
16.
Allah mengampuni dosa
selain syirik bagi siapa saja yang Dia kehendaki serta tidak memberikan adzab. Allah
memberikan adzab kepada sebagian pelaku dosa atas dosa-dosa yang mereka
perbuat, kemudian Dia mengampuni mereka dan memasukkan mereka ke surga dengan
keimanan mereka.
17.
Rasulullah SAW mempunyai
syafa’at. Orang beriman tidak akan kekal di neraka.
18.
Termasuk iman adalah
meyakini apa yang telah diberitakan oleh Rasulullah SAW tentang malaikat Allah,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kebangkitan setelah mati, hisab, mizan,
surga, neraka, telaga dan tanda-tanda kiamat.
19.
Termasuk iman adalah
meyakini adanya adzab kubur.
20.
Wajib berpegang pada sunnah
dan menjauhi bid’ah. Wajib mengikuti Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ sahabat.
Para sahabat telah bersepakat/ijma’ dalam masalah ushul. Dalam masalah furu’,
ada yang disepakati oleh para sahabat dan ada yang ikhtilaf (perbedaan
pendapat). Masalah furu’ yang telah disepakati wajib diikuti. Sedangkan masalah
furu’ yang terdapat ikhtilaf maka ini adalah bagian dari ijtihad. Barangsiapa
yang ijtihadnya benar, dia dapat dua pahala. Sedangkan yang ijtihadnya salah,
dia dapat satu pahala.
21.
Kita dilarang duduk bersama
ahli bid’ah dan bercakap-cakap dengan mereka.
22.
Kita harus mentaati
pemimpin, memegangi jamaah, mengingkari kemungkaran dengan lisan atau dengan
kebencian dalam hati, dan bersabar atas apa yang ditimpakan pemimpin kepada
kita.
23.
Kita harus mengetahui
secara umum hal-hal yang harus diketahui, diamalkan, harus diberikan dari jiwa
dan harta. Juga hal-hal yang harus ditahan dan haram.
24.
Kita meyakini kenabian Nabi
Muhammad SAW.
25.
Para Nabi, setelah
meninggal, maka ruhnya dikembalikan lagi. Karena itu mereka hidup di sisi Allah
seperti para syuhada’. Shalawat kita diperlihatkan kepada Nabi SAW, salam kita
disampaikan kepada beliau SAW. Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para
Nabi.
26.
Boleh adanya karomah bagi
para wali; yaitu bagi orang-orang yang benar dan sholih.
27.
Para sahabat telah dipuji
oleh Allah, dan Allah membaguskan pujian untuk mereka, meninggikan sebutan
mereka dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Kemudian Allah menjanjikan bagi
mereka ampunan dan pahala yang besar. Allah meridhoi mereka. Allah menyiapkan
surga bagi mereka. Allah memerintahkan Nabi SAW untuk memaafkan dan memohonkan
ampun untuk mereka. Allah juga memerintahkan Nabi SAW untuk bermusyawarah
dengan mereka. Allah menganjurkan kepada orang-orang sesudah para sahabat itu
untuk memohonkan ampun bagi mereka dan agar di hati orang-orang itu tidak ada
kebencian kepada orang-orang mukmin. Rasulullah SAW memuji para sahabat dan
mengibaratkan mereka seperti bintang. Rasul juga memberikan peringatan agar
umatnya mengikuti para sahabat dalam urusan agama, sebagaimana mereka
mendapatkan petunjuk arah dari bintang-bintang dalam gelapnya bumi dan lautan.
28.
Para istri Nabi telah
memilih Allah, Rasul-Nya dan akhirat. Maka Allah menyiapkan bagi mereka pahala
yang besar. Allah mengistimewakan mereka di atas wanita-wanita lain dalam hal
adzab dan pahala. Di rumah mereka telah dibacakan ayat-ayat Allah dan hikmah.
Allah menjadikan mereka sebagai ibu kaum mukmin, haram menikahi mereka
sepeninggal Nabi. Allah telah membebaskan Aisyah dari tuduhan jelek.
29.
Ada sepuluh orang sahabat
yang dipersaksikan oleh Nabi SAW bahwa mereka masuk surga yaitu Abu Bakar,
Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Abdur Rahman bin Auf, Abu Ubaidah, Sa’ad
bin Malik/Sa’ad bin Abi Waqash, Said bin Zaid.
30.
Khalifah-khalifah pengganti
Nabi SAW adalah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Kekhilafahan berlangsung
selama 30 tahun.
Artikel lain :
Prinsip-prinsip Dasar Aqidah Asy'ariyyah
Pentingnya Sanad
Tawassul dan Istighotsah yang Syar'i
Mensucikan Allah dari Arah dan Tempat
101 Ciri Ahlussunnah wal Jama'ah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar